Anda disarankan melakukan beberapa hal berikut jika sedang terkena sakit tenggorokan:
Konsumsi minuman hangat dan makanan yang lunak.
Hindari merokok atau menghirup asap rokok.
Berkumurlah dengan air garam atau obat kumur antiseptik untuk mengurangi rasa sakit.
Jika sakit tenggorokan Anda disertai demam, konsumsi cukup air minum.
Pasien dewasa dapat mengisap es batu atau permen pelega tenggorokan.
Hindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin karena keduanya dapat menyebabkan iritasi.
Mengonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit
Analgesik atau obat-obatan seperti ibuprofen dan parasetamol umumnya disarankan untuk menangani sakit tenggorokan, terutama jika disertai demam. Berikut ini adalah panduan untuk mengonsumsinya:
Selalu baca petunjuk penggunaan obat agar tidak kelebihan dosis.
Hindari aspirin dan ibuprofen jika Anda mengalami atau pernah mengalami sakit ginjal atau hati, serta masalah perut seperti tukak atau radang dinding lambung.
Aspirin tidak boleh dikonsumsi anak berusia di bawah 16 tahun.
Penggunaan antibiotik
Berikut ini adalah alasan kenapa antibiotik tidak disarankan diberikan untuk menangani sakit tenggorokan:
Menggunakan terlalu banyak antibiotik untuk menangani penyakit sederhana dapat mengakibatkan penggunaannya menjadi tidak efektif saat menangani penyakit berbahaya dimasa yang akan datang.
Umumnya sakit tenggorokan lebih sering disebabkan oleh virus dibandingkan oleh bakteri jadi antibiotik tidak akan mempan melawan virus.
Bahkan jika sakit tenggorokan yang Anda derita disebabkan oleh bakteri, dampak antibiotik terhadap penyakit ini sangat sedikit. Sebaliknya justru dapat menimbulkan efek samping yang merugikan.
Akan tetapi pada situasi tertentu, dokter tetap meresepkan antibiotik, yaitu:
Pada pengidap gangguan katup jantung.
Sakit tenggorokan Anda benar-benar parah dan tidak tertahankan.
Saat Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti carbimazole untuk menangani kelainan kelenjar tiroid. Obat-obatan semacam ini bisa memperlemah sistem kekebalan tubuh.
Saat sistem kekebalan Anda melemah karena gagal ginjal atau diabetes, sehingga Anda berisiko mengidap infeksi serius.
Berulang kali mengidap infeksi akibat bakteri streptokokus kelompok A.
Anda punya riwayat pernah mengidap demam rematik, yaitu kondisi yang menyebabkan peradangan yang menyebar ke seluruh tubuh.
Bedah tonsilektomi
Prosedur ini dilakukan jika seorang anak mengalami infeksi amandel/tonsil berulang kali. Tonsilektomi dijalankan dengan mengangkat kedua amandel.
Kondisi Darurat
Sakit tenggorokan umumnya dapat ditangani di rumah, tapi Anda perlu berobat ke dokter secepatnya jika sakit tenggorokan Anda disertai gejala-gejala berikut ini:
Air liur mengalir tidak terkendali.
Mengi.
Susah bernapas, menelan, atau bicara.
Disfagia atau kesulitan menelan makanan dan minuman.
Suara nyaris tidak terdengar.
Ruam.
Nyeri pada sendi.
Darah pada air liur.
Benjolan pada leher.
Sakit pada telinga.
Gejala Penyakit yang Lebih Serius
Terdapat kemungkinan bahwa sakit tenggorokan Anda dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius.
Konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami sakit tenggorokan yang tidak mereda hingga lebih dari 3 minggu. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang mungkin dialami:
Kanker
Sakit tenggorokan yang bersifat menetap atau tidak kunjung sembuh dapat menjadi gejala dari beberapa jenis kanker, seperti kanker tenggorokan. Jenis kanker ini umumnya menyerang orang berusia lebih dari 50 tahun.
Penyakit demam kelenjar
Demam kelenjar yang juga sering disebut infeksi monokleosis ini sering menyerang remaja dan dewasa muda berusia 15 hingga 30 tahun. Infeksi virus dengan gejala sakit tenggorokan ini dapat berlangsung hingga 6 minggu.
Apa Saja Cara Mencegah Sakit Tenggorokan?
Umumnya sakit tenggorokan sulit dicegah karena disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Hal-hal berikut ini dapat mengurangi risiko infeksi:
Berhenti merokok dapat memperkuat kekebalan tubuh Anda dan mengurangi risiko iritasi pada tenggorokan.
Selalu cuci tangan dengan teratur, terutama setelah menggunakan fasilitas umum. Selalu bawa cairan antiseptik jika Anda jauh dari jangkauan keran air.
Bersihkan barang-barang yang sering digunakan bersama di rumah atau tempat kerja, seperti gagang telepon, gagang pintu, pengendali TV.
Hindari berbagi-bagi makanan, minuman, serta peralatan makan dan minum.
Kenakan masker saat berkendaraan dan ketika berada di tempat-tempat umum yang penuh dengan kerumunan orang seperti dalam bus dan kereta. Masker juga sebaiknya dikenakan saat sedang bersih-bersih.
Hindari asap rokok.
0 Response to "Pertolngan Pertama Sakit Tenggorokan"
Posting Komentar